Menyoroti Paradigma Epistemologi Pragmatisme dan Realitas Sosial Pendidikan

 

(Tanggapan Berupa Essay Kecil untuk Kelompok 1 Metpen Kuantitatif

S2 Pendidikan Fisika UM, September 2021)



(Fauzia Dwi Sasmita_210321868017)

Salah satu paradigma penelitian pendidikan ialah pandangan epistemologi pramagtisme terhadap lingkungan sekitarnya. Ini merupakan salah satu pandangan yang menurut saya paling mencolok terhadap dunia pendidikan, karena pada hakikatnya setiap penelitian yang dilakukan tentu harus memberikan kebermanfaatan, khususnya bagi lingkungan sekitar (sekolah, ruang kelas). Mengingat hal tersebut perlu digaris bawahi bahwa setiap penelitian pendidikan yang dilakukan hendaknya mengarah pada tujuan kontribusi terhadap pendidikan itu sendiri, serta berdampak terhadap ilmu pendidikan melalui praktik-praktik pengajaran.

Ternyata lingkungan sosial dianggap tidak memiliki eksistensi terlepas dari makna yang telah dibangun individu. Contohnya ialah bintang emas di kertas siswa, peneliti mungkin menganggapnya sebagai contoh umpan balik guru kepada siswa. Guru mungkin memandang bintang emas sebagai pesan simbolis kepada siswa bahwa dia telah menuli makalah yang bagus dibandingkan dengan makalah lain yang telah dia tulis. Siswa mungkin memandang bintang emas sebagai pesan simbolis bahwa dia telah menulis makalah yang lebih baik daripada kebanyakan makalah lain di kelas. Siswa lain mungkin melihat bintang emas sebagai tanda bahwa guru terlalu sibuk untuk memberikan umpan balik tertulis dan karena itu menggunakan bintang emas sebagai pengganti. Jadi, bintang emas merupakan realitas sosial (C) yang tidak pasti, realitas independen. Bagian ini sangat menarik, karena ternyata bagaimanapun idelanya realitas sosial yang kita bangun, akan tetap menimbulkan perbedaan asumsi atau pemahaman bagi individu yang lain.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku dan Egoku

A for Awesome ULM

Kilas Balik 2020