Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2020

Kilas Balik 2020

Gambar
Kilas Balik Memulai 2020 dengan yang Baik Nah, jadi sehari setelah berselangnya kegiatan 1001 Project Jilid Pertama, banyak banget orang-orang yang pada nanya pas ketemu sama gue,  “Fau, bikin acara apa?” “Fau, project apa?” “Fau, ke mana kemarin tuh kok rombongan?” “Fau, ke SD mana?” “Fau, bikin perpus, ya?” “Fau, kunjungan?” “Fau, KKN?” “Fau……” Ternyata tim publikasi dan humas 1001 ( yang isinya adalah semua anggota) kurang nyesss promosiin 1001. Apalagi, kemarin pas 100 hari nabung; nabung aja, sih, tapi ga menyebarluaskan 1001. Jadinya, banyak banget yang nggak tau kalo ternyata gue sama sohib-sohib gue dan Komunitas Literasi Banua punya agenda yang super duper manis banget. Jadi, buat yang nggak tau 1001 itu apa, aku kasih sedikit cerita, ya. Semoga suka, nih. Pertengahan Agustus 2019 kemarin, Litban (Literasi Banua) dapat undangan dari temen-temen KKN Unlam buat ngisi kegiatan di SDN Sungai Pinang Baru 2 di daerah Sungai Tabuk sana. Wah, parah, sih. Kita satu kom

Laki-Laki dan Hegemoni Patriarki

Gambar
Laki-Laki, Hegemoni, Patriarki Setelah sekian purnama, akhirnya gue punya waktu luang buat bikin tulisan ini.  Oh, Lord, I must wait for a long time to post this topic . Sempat mengganggu pikiran gue pas akhir tahun 2019, dan beruntungnya sebelum tahun baru tadi gue udah eksekusi tentang pandangan kaum laki-laki terhadap diri mereka sendiri tentang,  “Menjadi Laki-Laki” Menurut gue, ini bahasan yang asyik sebenarnya, karena sebagai perempuan gue gak pernah sekalipun tau gimana pandangan manusia yang terlahir sebagai seorang laki-laki memandang hidup mereka dengan segala rahasia. Ya, gue sebut rahasia karena dari hasil tulisan teman-teman gue yang namanya ada di deoan cover, ternyata kebanyakan punya luka yang kalo dipikir-pikir riskan banget terjadi sama laki-laki. Okay, sebagai pembuka gue mau sedikit berbagi cerita tentang gue yang merasa sangat terbebani dengan yang namanya hegemoni dan patriarki. Jujur, ya, sebagai perempuan gue sangat menolak budaya kalo perempuan i