Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2018

Bebas Lepas Dalam Lapas

Gambar
Opini Rakyat Jelata Hallo, semuanya. Kembali lagi di postingan receh gue yang entah udah keberapa kalinya. Btw belakangan terakhir gue emang lagi free, nggak ada kesibukan yang berarti, dan kebetulan lainnya adalah gue masih liburan. Yeayyyy!!! Nah, karena gue emang banyak ngabisin waktu di Aksara Rasa yang lagi gue garap dan beberapa monolog yang masih gue revisi, akhirnya gue sedikit jenuh juga, hahahaha. Gue terkungkung (apasih) sama dunia fiksi dan diksi-diksi yang punya rima senada. Yahhh (menghela napas panjang) rumit juga. As long as you know, gue lagi memperbaiki haluan pemikiran gue. Yang dulunya gue egois dan nggak mau tau urusan sekitar, sekarang gue mencoba untuk sedikit berbenah. Recovery bagian-bagian di otak gue yang udah membeku entah berapa lama. Hmmm, setidaknya itu adalah cara gue buat refresh otak gue yang terpaku sama tulisan-tulisan maladewa cinta. Minggu kemarin gue sempat ngasih opini tentang salah satu kejadian yang menurut gue adalah kejadian

Rakyat Jelata Ikut Bicara

Gambar
Penulis Segmen kali ini bener-bener bikin gue yang tadinya udah mau tidur, mendadak merasa bersalah karena pikiran gue dipenuhi sama montase buaya-buaya yang sebelumnya beredar luas di media. Btw gue bukan pecinta binatang dan gue juga bukan pecinta buaya (ofc).   But, nevertheless gue rasa pembantaian terhadap ratusan buaya yang terjadi di Sorong itu tidak seharusnya terjadi. Karena apa? Karena gini. Gue pertama kali merasa sangat sangat sangat prihatin terhadap berita itu ketika gue lagi main twitter (btw gue masih main di sosmed burung itu) dan ada cuplikan artikel dari majalah luar negeri dengan short line " Hundreds of Crocodiles Slaughtered in Retaliation for Attack on a Villager in Indonesia" Dari situ gue langsung mikir, “Wow, udah nyampe ke luar Indo.” Gue nggak bakal bahas kronologi dan apa yang memicu hal kayak gitu bisa terjadi. Lo bisa searching dan baca sendiri kenapa orang-orang di sana jadi bertindak sebagai demonstr

Tell Tips and Tricks

Gambar
Dokumen Penulis Balik lagi di Bulan Juli. Bulan di mana Kota Banjarmasin jadi rainy, gitu. Padahal system bilang masih musim kemarau, tapi langitnya terlalu berat buat nahan uap air. Jadilah, penghujan sesaat melanda wilayah Ibu Kota. Okay, di postingan kali ini, gue mau ngeshare beberapa vocabulary dan trick buat kalian belajar Bahasa Inggris. Meskipun sebenarnya gue sendiri juga masih sangat cetek dan sangat lemah di bidang itu, tapi gue rasa trick yang gue pake selama ini mujarab.  Paling tidak, ada progress dan peningkatan yang bisa gue rasain setelah gue belajar dengan trick-trcik itu. Tapi, sebelum gue bahas lebih lanjut tentang trick-trick itu, gue pengen ngasih stimulus terlebih dulu. Yaaa, semacam doktrin buat lo yang pengen belajar suatu bahasa yang baru (read : bukan bahasa ibu). Jadi, salah satu factor yang dapat memberikan kemudahan buat kita untuk belajar sesuatu yang baru adalah kecerdasan kita sendiri. Kayak gue, nih misalnya pengen banget bisa main k

Sudut Pandang Apresiasi

Gambar
Dokumen Penulis (maafkan copyright ini tidak nyambung dengan tulisan) Hallo, semua. Postingan di awal bulan Juli, dengan semua scene yang sedikit banyaknya bakal gue kupas tuntas. Dan postingan kali ini bertemakan apresiasi. Well, jadi sekitar semingguan yang lalu, gue bikin satu video sederhana hasil main tangan gue sama salah satu apliksi edit video, filmora, yang mana video dari aplikasi itu gue combine dengan monolog enyeh-enyeh, dan beberapa vocabulary yang mendeskripsikan tentang Kota Banjarmasin. Awal mulanya, sih gue bikin itu dengan niat untuk memberikan warning sama temen-temen gue yang kuliah di luar Banjarmasin, kalo sebenarnya mereka akan selalu punya cara buat balik ke BJM. Terserah dengan cara apapun itu, terlepas pada alasan apa aja, yang pasti video itu jadi reminder buat mereka yang ngerasa kangen banget sama Banjarmasin, mereka yang udah pernah bikin kenangan di sini, pernah tinggal di sini, sempat nyicipin gimana suasana kotanya, makanan tradisionalnya, t