Tell Tips and Tricks

Dokumen Penulis

Balik lagi di Bulan Juli. Bulan di mana Kota Banjarmasin jadi rainy, gitu. Padahal system bilang masih musim kemarau, tapi langitnya terlalu berat buat nahan uap air. Jadilah, penghujan sesaat melanda wilayah Ibu Kota.

Okay, di postingan kali ini, gue mau ngeshare beberapa vocabulary dan trick buat kalian belajar Bahasa Inggris. Meskipun sebenarnya gue sendiri juga masih sangat cetek dan sangat lemah di bidang itu, tapi gue rasa trick yang gue pake selama ini mujarab. Paling tidak, ada progress dan peningkatan yang bisa gue rasain setelah gue belajar dengan trick-trcik itu.

Tapi, sebelum gue bahas lebih lanjut tentang trick-trick itu, gue pengen ngasih stimulus terlebih dulu. Yaaa, semacam doktrin buat lo yang pengen belajar suatu bahasa yang baru (read : bukan bahasa ibu).

Jadi, salah satu factor yang dapat memberikan kemudahan buat kita untuk belajar sesuatu yang baru adalah kecerdasan kita sendiri. Kayak gue, nih misalnya pengen banget bisa main keyboard. Tapi, sampai sekarang tangan gue masih ngadat kalo mau mindah kunci. Alasannya sederhana, karena dari awal gue emang nggak condong ke sana, nggak ada sense yang bener-bener bikin gue tertarik dan suka sama music. At least, kecerdasan musical gue sangat rendah.

Nah, kalo ke masalah bahasa, saran gue, sih lo bener-bener harus bisa tahu seberapa besar kecerdasan lingustik yang lo punya. Kecerdasan linguistic (buat gue) menjadi factor penunjang dengan rentang 30% dalam mencapai kemampuan bahasa yang pengen lo dapatkan. Kalo mau lebih jelasnya, lo bisa nyari sendiri kecerdasan lingustik itu kriterianya kayak gimana aja, terus karaktersitik individunya kayak apa, dan silahkan lo bercermin dari teori para ahli.

Terkait dengan Bahasa Inggris, awal mulanya gue juga terkendala. Gue nggak pernah kursus, nggak pernah ikut camp-camp kayak temen-temen gue yang lain, yaaa dulu waktu SMP gue normal aja, gitu. Pulang sekolah, yaudah pulang aja. Bahkan sampai SMA pun gue juga nggak ada bimbel apa-apa. Bimbel mau UN yang harusnya satu tahun, ehhh gue malah hadir 3 bulan aja. Gue bukan orang yang suka terikat. Belajar itu musti dari hati, nggak boleh karena ada tuntutan dari siapapun kecuali dari diri lo sendiri. Jadi, jadwal yang di tempat les, kadang bikin gue males banget buat hadir.

Bahasa Inggris di mata gue, adalah satu kebutuhan yang krusial dan esensinya itu bener-bener penting buat diri gue. Meskipun sebenarnya, buat gue pribadi Bahasa Arab adalah kebutuhan berbahasa yang paling mendasar buat kita, buat muslim terutama. Tapi, yang pengen gue kasih tahu di sini adalah, bahwa Bahasa Inggris itu bahasa yang susah tapi mudah untuk dipelajari. Emang, gue nggak memungkiri kalo Bahasa Inggris itu susah, tapi susahnya Bahasa Inggris itu masih dapat kita pelajari dengan mudah. Yaa, mulai dari alphabets yang sama kayak Bahasa Indonesia, terus grammar yang udah bisa bikin kita ngomong meskipun cuman belajar dasar-dasarnya doang. Dan dengan teknologi, sekarang nge-up Bahasa Inggris itu mudah banget. Gue bandingin, kayak misal gue belajar Bahasa Korea. Hurufnya udah beda banget sama huruf-huruf kita, terus partikel dalam tata Bahasanya itu banyak, ditambah lagi arti setiap katanya bener-bener nggak bisa diraba-raba atau dirasa-rasa, gitu.

Lain halnya kayak Bahasa Inggris. Menurut gue, dan menurut apa yang udah gue pelajarin selama ini, basic buat belajar bahasa-bahasa lain emang dari English, gitu. Kayak belakangan terkahir gue mencoba untuk belajar Bahasa Jerman. Deutsch (Bahasa Jerman) itu punya wortzchatz (vocab) yang kebanyakan dari Bahasa Inggris juga. Kayak misal, universitat, terus qualitat (sorry nggak umlaute), apfel, auto, kaktus, banane, ananas, dan lain-lain lah. Di situlah gue ngerasa faedahnya belajar Bahasa Inggris bener-bener kerasa banget.

Okedeh, kebanyakan cincong, ini adalah hal-hal yang harus lo lakukan sebelum memulai belajar.

1. You can’t help falling in love with English
Sukain dulu. Lo pastiin, lo belajar karena lo emang pengen, lo belajar karena emang lo butuh buat belajar. Hilangkan semua opini lo yang bilang English itu rumit, sulit, dan segala macam alasan yang bisa menghambat lo buat belajar.

2. Yakin
Kadang start kita itu udah oke, cuman di tengah jalan mau nyerah. Buat gue; yang namanya belajar, salah itu wajar. Jadi, kalo cuman lo salah di tengah jalan, terus lo nggak mau ngelanjutin lagi, itu artinya lo nggak mau maafin diri lo sendiri, lo nggak bisa yakin dan percaya sama kemampuan yang lo punya. Sayang banget, kan?

3. PD
Gini, nih. Gue pengen memberi warning dulu sama lo terkait orang-orang yang nantinya bakal memandang lo sebagi pribadi yang sok-sok English, belagu dan segala macam lah. Jangan pernah menghiraukan mereka yang menjudge lo hanya karena lo belajar. Nggak jarang, lingkungan kitalah yang justru membuat kita stuck. Kek misal, udah siap buat speaking, tapi ternyata temen-temen risih sama kita, bahkan mereka kayak malas buat kita ajak ngobrol. Nah, saran gue, akan lebih kalo lo berinteraksi sama orang-orang yang punya satu visi yang sama kayak elo. Itu akan jauh lebih membantu, karena masing-masing dari kalian bisa saling memberikan penilaian terhadap rekan kalian yang lain.

Terus, setelah persiapan itu udah bener-bener mateng. Dan tekad lo udah bener-bener bulat buat belajar, lo serius, nggak pengen main-main, lo bisa mulai dari hal di bawah ini.

1. Jadi anak-anak
Ini saran pertama yang menurut gue punya dampak terbesar dalam perkembangan berBahasa seseorang. Nggak cuman buat belajar Bahasa Inggris aja, bahasa-bahasa yang lain juga bisa pake system anak-anak kayak gini. Kalo perlu, nih, start awal lo adalah lo dengerin lagu anak-anaknya. Gue belajar Bahasa Jerman dengan cara kayak gitu. Dengerin lagu anak-anaknya, terus belajar ngitung dari satu sampai sepuluh. Kalo udah bisa, gue move dari sebelas ke dua puluh, terus nantinya sampai ke seratus. Just listen it. Lo nggak perlu harus hapal. Cukup jadi kayak anak-anak, yang kalo denger lagu favorit dia, dia antusias.

2. Do it for a hundred times
Belajar itu tidak harus mengalami peningkatan materi setiap hari. Kalo lo ngerasa, lo masih belum bisa ingat lirik lagu  anak-anak, atau angka-angka yang udah lo dengerin, jangan pernah malu buat mengulang. Gue aja ngulang huruf-huruf Jerman itu hampir satu bulan. Tapi, ternyata dengan mengulang gue bukan hanya bisa tau hurufnya aja, gue jadi bisa kenal aksennya gimana, terus ngucapinnya yang bener itu kayak gimana. Intinya, pengulangan itu tidak berarti lo lemah. 

3. Looking for your favourite things
Kalo lo suka bola, mulai sekarang baca artikel bola pakai Bahasa Inggris. Kalo lo suka baca novel, mulailah untuk baca-baca novel luar. Kalo lo suka denger musik, cari genre music yang lo suka dalam Bahasa Inggris. Apalagi buat lo yang suka nonton film, carilah film yang bener-bener bisa menunjang kemampuan Bahasa Inggris lo. Trick ini menurut gue cukup ampuh, karena ketertarikan individu terhadap apa yang dia senangi itu akan membuat dia selalu suka. Jadi, upayakan kalo setiap hal yang sejatinya lo suka (hobi yang lo punya) tidak hanya sekedar memberikan kepuasaan tersendiri buat diri lo, tapi juga bisa ikut memberikan kontribusi dalam pencapaian yang pengen lo dapetin.

4. Practice
Gue rasa gue nggak perlu memberikan embel-embel apapun di bagian ini. Karena ilmu tanpa aksi, pada dasarnya hanya akan menjadi sebuah teori. Pastikan lo bener-bener ada di scope, di mana teman-teman lo juga punya tujuan yang sama kayak yang pengen lo capai. Terlepas pada aturan tata Bahasa lo yang salah, cara pengucapan lo yang belepotan atau gimana pun hasilnya, pandang itu sebagai sebuah proses yang emang udah rutenya harus lo lewatin. Setiap orang pasti pernah merasakan fase kesalahan itu. Cuman bedanya, ada beberapa orang yang memperhitungkan seberapa lama dia bertahan dia fase kesalahan dan seberapa cepat dia bisa bergerak untuk membenarkan kesalahan yang sudah dia lakukan.

5. There’s no finish, there’s just end.
Finish itu merujuk ke hal yang setelahnya tidak ada proses apapun lagi. Tapi, end mengarah pada sesuatu yang kemungkinan masih terdapat kelanjutannya.

Ketika elo udah selesai di level yang menurut lo udah cukup, lo harus buka mata lo lebar-lebar kalo sebenarnya dalam belajar itu nggak ada yang namanya selesai. Kalo misal lo udah bisa denger, baca dan ngomong pakai Bahasa Inggris, cobalah buat nulis pakai Bahasa Inggris. Kalo udah bisa nulis pake Bahasa Inggris cobalah untuk belajar lebih jauh tentang kesustraannya, sejarah gimana Bahasa Inggris itu muncul. Dari situ lo bisa explore lebih jauh terkait dengan aksen apa yang seneng lo pake, lo bisa belajar sinonim dalam Bahasa Inggris, belajar slank, idiom dan hal-hal lain yang terkait, gitu.

6. Target
Usahakan setiap hal yang lo lakukan punya tujuan. Misal, lo pengen lanjutin pendidikan lo, lo pengen dapetin pekerjaan yang lo suka, atau apapun itu yang basically bakal jadi penyemangat lo buat terus belajar. Lo nargetin diri lo atas kemampuan yang lo punya. Kek misal, lo nargetin setiap hari bisa hapal tiga sampai vocabulary baru. Lo nargetin bisa khatamin kamus Bahasa Inggris 300 milyar dalam waktu satu tahun, atau apalah namanya. Yang penting target dan rencana yang lo siapin dan bakal lo kerjain itu sinkron.

Kalo gue belajar bahasa baru, gue selalu nyiapin buku yang bagus, yang unik, yang mana kalo gue buka itu gue seneng liatnya. Jadi, semua hal yang udah gue pelajarin bakal gue tulis di buku itu. Dan setiap hari, gue buka bukunya dan gue ngulang semua tulisan yang ada di dalam buku itu. Sederhana aja, sih. At least, tanpa harus menghapal, gue bisa ingat.

Oke kembali ke tujuan postingan tadi, gue pengen memberikan beberapa kata yang terkadang punya arti yang sama tapi maknanya beda banget. Langsung aja kita mulai, yuk.

1. House and Home
Kalo di Bahasa Jerman, kedua kata itu diartikan sebagai haus. Nah, kalo di Bahasa Inggris, house itu mengarah ke fisik dan bentuk luar bangunannya. Kek misal, suatu bangunan yang punya teras, kamar mandi, tempat tidur, garasi, dapur, ruang tamu, ruang makan, ruang keluarga kayak gitu namanya house. Tapi, kalo home menjelaskan ikatan bathin (?) yang lo dan tempat itu punya. Misalnya kayak gini, lo punya bangunan yang namanya tadi house, tapi di tempat itu lo nggak betah, lo sering suntuk, nggak ada sense yang bisa bikin lo nyaman di sana, maka bangunan itu bukan home buat lo. Itu cuman house, sebuah bangunan aja.

Makanya kalo di film-film, banyak banget yang bilang “You’re gonna be my home.” Bukan “You’re gonna be my house.” karena konteks sebenarnya rumah itu adalah home, tempat di mana lo bakal pulang, tempat yang nyaman buat lo istirahat, tidur, dan ngelakuin aktivitas lainnya.

2.   Simple and easy
Coba, deh sekarang lo perhatiin kalimat ini. “Writing is simple, you just sit and write. But it’s not easy.”

Sederhananya gini, simple itu menggambarkan sesuatu yang nggak rumit/ sesuatu yang mudah dimengerti. Simple itu lawan katanya complex. Sementara easy, kata itu menjelaskan sesuatu yang tidak sulit dikerjakan dan nggak banyak upaya atau usaha buat ngelakuinnya. Lawan kata easy itu difficult. Kebayang, nggak, sih?

3. Grey and Gray
Kalo dua kata itu, arti dan maknanya sama, yakni abu-abu. Bedanya adalah gray itu dipakai buat American Accent sementar grey dipakai sama British Accent. Jadi, kalo ada perbedaan, yakini aja kalo itu semua berdasarkan accent-nya masing-masing.

4. Road and Street
Road itu mengarah ke jalan yang jadi rute antar dua kota, misalnya. Kalo di Banjarmasin kita lebih ngarah ke jalan besar atau sebut dari 0 km Siring terus ke pal satu, pal dua, dan seterusnya itu adalah road. Sementara street itu kayak jalan komplek atau gang, dimana interaksi social itu terjadi di sana. Jangan salah lagi, ya.

5. Serial and Series
Sederhananya biar gampang buat dipahamin, serial itu ceritanya bersambung ada espisodenya gitu. Sementara series itu setiap episode punya jalan cerita yang beda-beda. Jadi, sinetron Indonesia commonly adalah serial. Terus untuk series contohnya kayak di National Geographic Channel yang Bahasa tentang hewan-hewan atau tumbuhan.

6. Mistake and Fault
“It was mistake, that’s my fault.”
Fault itu merujuk ke orang yang bertanggung jawab dan orang yang harus disalahin karena mistake itu terjadi.

7. Famous and Popular
Famous, dia dikenal luas. Kalo popular, itu cuman dikenal sama orang yang di kalangan orang itu aja.
Misalnya gini, ketua osis itu popular di kalangan anak-anak SMA antar sekolah. Tapi, dia nggak famous karena anak-anak SD, SMP nggak tau dia siapa. Ngeh, nggak?

Okedeh, segitu dulu yang bisa gue bagi. Mata gue udah mulai sakit karena kelamaan di depan PC. Sampai ketemu di postingan selanjutnya. Semangat!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku dan Egoku

A for Awesome ULM

Kilas Balik 2020