Assessment Miskonsepsi
(Tanggapan Berupa Essay Kecil Penilaian Autentik
S2 Pendidikan Fisika UM, Maret 2022)
Essai Topik 8 (Pertemuan 10): Assessment Miskonsepsi
(Fauzia Dwi Sasmita_210321868017)
1.
Tes Diagnostik
Miskonsepsi Two Tier
Intrumen
dengan bentuk two-tier multiple choice question dikembangkan oleh Treagust
(2006). Treagust (2006) menggunakan bentuk two-tier multiple choice question
untuk mendiagnosis kemampuan siswa memahami konsep IPA. Bentuk two-tier
multiple choice question terdiri dari dua tingkatan soal, tingkatan pertama
merupakan isi soal yang memiliki dua alternatif jawaban dan tingkatan kedua
merupakan alasan jawaban yang dipilih atas dasar pilihan pertama. Penyertaan
alasan pada tingkatan kedua dari bentuk soal tersebut dapat digunakan untuk
meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi dan melihat kemampuan siswa
dalam memberi alasan. Namun, bentuk two-tier multiple choice questionmemiliki
kelemahan karena tidak selalu tepat dalam membedakan siswa yang paham konsep,
miskonsepsi, dan tidak paham konsep terutama untuk siswa-siswa di indonesia
yang memiliki karakteristik kurang percaya diri dalam menjawab soal. Oleh
karena itu, untuk mengatasi kelemahan tersebut dilakukan penyertaan teknik CRI
(certainty of responses index) pada pengembangan bentuk soal tes multiple
choice. Dimana tingkat pertama merupakan pilihan jawaban dari pertanyaan dan
tingkat kedua merupakan skala Certainty of Response Index (CRI). Pentingnya
terdapat CRI, karena dengan CRI dapat membedakan siswa yang tahu konsep, tidak
tahu konsep, dan miskonsepsi.
2. Tes Diagnostik Miskonsepsi Three Tier Three-tier diagnostic test ini merupakan tes diagnostik yang tersusun dari tiga tingkatan soal.Tingkat pertama (one-tier) berupa pilihan ganda biasa, tingkat kedua (twotier) berupa pilihan alasan, dan tingkat ketiga (three-tier) berupa pertanyaan penegasan tentang keyakinan dari jawaban yang telah dipilih pada tingkat satu dan dua (Kirbulut, 2014; Kutluay, 2005; Türker, 2005).Sedangkan pengertian dari tes diagnostik adalah tes yang bertujuan untuk mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dalam hal memahami konsep-konsep kunci pada topik tertentu (Suwarto, 2013: 113-114). Tes diagnostik pilihan ganda tiga tingkat atau yang biasa disebut three-tier multiple choice diagnostic test merupakan pengembangan dari tes diagnostik pilihan ganda dua tingkat. Tes diagnostik pilihan ganda dua tingkat hanya terdiri atas soal pilihan ganda dan alasan dalam menjawab soal, sedangkan tes diagnostik pilihan ganda tiga tingkat terdapat tingkat keyakinan siswa dalam memilih jawaban dan alasan jawaban. Tingkat pertama merupakan soal pilihan ganda dengan tiga pengecoh dan satu kunci jawaban. Tingkat ke dua merupakan alasan siswa menjawab pertanyaan, berupa tiga alasan yang telah disediakan dengan dua pengecoh dan satu kunci jawaban serta satu alasan terbuka yang dapat diisi sendiri oleh siswa. Tujuan dari adanya satu alasan terbuka tersebut adalah untuk mengidentifikasi kemungkinan adanya alasan lain yang dimiliki siswa dalam memilih jawaban yang tidak tersedia pada ketiga pilihan yang sudah disediakan. Tingkat ke tiga merupakan tingkat keyakinan siswa dalam memilih jawaban dan alasan. Sesuai penelitian yang telah dilakukan oleh Caleon & Subramaniam (2010), tingkat keyakinan dalam memilih jawaban dan alasan berada pada rentang angka satu sampai enam. Skala 1 menunjukkan bahwa siswa “menebak” dalam memilih jawaban dan alasan; skala 2 menunjukkan “sangat tidak yakin”; skala 3 menunjukkan “tidak yakin”, skala 4 menunjukkan “yakin”; skala 5 menunjukkan “sangat yakin”; dan skala 6 menunjukkan “amat sangat yakin”.
3. Tes Diagnostik Miskonsepsi Four Tier
Four-tier
diagnostic test (tes diagnostik empat tingkat) merupakan pengembangan dari tes
diagnostik pilihan ganda tiga tingkat. Pengembangan tersebut terdapat pada
ditambahkannya tingkat keyakinan siswa dalam memilih jawaban maupun alasan.
Tingkat pertama merupakan soal pilihan ganda dengan tiga pengecoh dan satu
kunci jawaban yang harus dipilih siswa. Tingkat ke dua merupakan tingkat
keyakinan siswa dalam memilih jawaban. Tingkat ke tiga merupakan alasan siswa
menjawab pertanyaan, berupa tiga pilihan alasan yang telah disediakan dan satu
alasan terbuka. Tingkat ke empat merupakan tingkat keyakinan siswa dalam
memilih alasan. Tingkat keyakinan yang dikembangkan berada pada rentang angka
satu sampai enam sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Caleon
& Subramaniam (2010). Keunggulan yang dimiliki tes diagnostic pilihan
tingkat adalah melalui tes diagnostic empat tingkat guru dapat:
a.
membedakan
tingkat keyakinan jawaban dan tingkat keyakinan alasan yang dipilih siswa
sehingga dapat menggali lebih dalam tentang kekuatan pemahaman konsep siswa
b.
mendiagnosis
miskonsepsi yang dialami siswa lebih dalam
c.
menentukan
bagian-bagian materi yang memerlukan penekanan lebih
d.
merencanakan
pembelajaran yang lebih baik untuk membantu mengurangi miskonsepsi siswa
Komentar
Posting Komentar