Scientific Reasoning Assessment

 

(Tanggapan Berupa Essay Kecil Penilaian Autentik 

S2 Pendidikan Fisika UM, Mei 2022)


Scientific Reasoning merupakan gabungan antara kemampuan berpikir dan menalar yang terjadi secara bersamaan dalam satu kegiatan ilmiah. Reasoning atau menalar adalah strategi kognitif yang melibatkan literasi sains untuk mengevaluasi informasi berupa pemahaman konsep, teoritis, dan hipotesis. Scientific Reasoning memberikan keuntungan bagi siswa untuk dapat berargumen, membuat kesimpulan, dan mengkomunikasikan konsep beserta arti fisisnya dengan baik (Ding, 2014; Rimadani et al., 2017; Zafitri et al., 2019).

Scientific Reasoning menjadi strategi penting bagi siswa untuk mengasosiasikan pengetahuan baru terhadap pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya (She & Liao, 2010). Kegiatan ilmiah yang melibatkan kemampuan SR dengan baik, mengakibatkan suatu pengetahuan yang diperoleh akan bertahan dalam jangka waktu yang lama (Lawson, 2010; Wu et al., 2016; Xiao et al., 2018). Adapun indikator Scientific Reasoning diklasifikasikan oleh Lawson (2010) dalam enam pola yaitu:

1. Conservation Reasoning (CR) Pola CR merupakan penalaran yang digunakan untuk memahami bahwa sifat-sifat tertentu pada benda tidak berubah (Lawson, 1976). Sifat tersebut adalah kuantitas yang meliputi massa, substansi, angka, dan volume yang bersifat konservatif atau tetap meskipun mengalami perubahan bentuk. Dalam pola ini, berperan dua skema pengetahuan yaitu skema eksekutif dan skema figuratif. Skema eksekutif atau operatif adalah skema pengetahuan yang diperoleh secara bertahap, sedangkan skema figuratif adalah skema pengetahuan statis yang diperoleh melalui pengamatan langsung (Piaget, 1928).

2. Proportional Reasoning (PPR) Pola PPR adalah pola penalaran yang digunakan untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan proporsi atau perbandingan. Pola PPR dapat ditentukan melalui identifikasi dua sistem varibel yang memiliki hubungan fungsi linier yang mengarah ke kesimpulan tentang fenomena yang dapat ditandai dengan rasio yang konstan. 3. Control of Variable (COV) Pola COV merupakan penalaran dalam mengontrol variabel-variabel yang ada dalam fenomena dan menentukan faktor-faktor dari suatu variabel yang memengaruhi variabel lain. Ketika melakukan percobaan, anak harus dapat menentukan mana variabel yang digunakan sebagai variabel bebas dan variabel kontrol untuk mengontrol pengaruhnya terhadap variabel respon.

4. Probabilistic Reasoning (PBR) Pola PBR merupakan penalaran yang menggunakan informasi untuk memutuskan apakah suatu kesimpulan berkemungkinan benar atau salah. Pola ini dapat berupa penjelasan deskriptif kualitatif yang didukung dengan kuantitatif atau sebaliknya. Berpikir dengan pola PBR mengarahkan anak untuk dapat meumuskan suatu hipotesis yang rasional sesuai dengan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya.

5. Correlation Reasoning (COR) Pola COR adalah penalaran yang digunakan untuk mengidentifikasi dan menetukan hubungan timbal balik atau hubungan kesebandingan antar variabel.

6. Hypothetic-deductive Reasoning (HDR) Pola HDR adalah penalaran yang digunakan untuk membangun teori ilmiah dengan menguji hipotesis umum melalui pengamatan pada eksperimen atau fenomena untuk mengevaluasi dan menyimpulkan prediksi yang dimaksud sebelumnya. Pola HDR didapatkan melalui proses berpikir yang bertahap mulai dari konsep general ke konsep spesifik untuk menghasilkan pengembangan solusi dari suatu masalah (She & Liao, 2010).


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku dan Egoku

A for Awesome ULM

Kilas Balik 2020