Cerita untuk Ayah





Ayah, hari ini aku sudah berdiri dengan mengenakan seragam kerja,
Dua bulan yang lalu, aku diterima di sebuah sekolah menengah atas di kota Yogya,
Mereka memberikan kepercayaan padaku untuk mengajar ilmu astronomi dan luar angkasa.

Ayah, sungguh…
Aku tak menyangka,
Ternyata aku bisa mewujudkanmu mimpimu yang sempat tertunda,
Menjadi seorang guru di sebuah sekolah ternama di Ibu Kota.

Ayah, mungkin gajih yang kuterima ini tidak seberapa,
Mungkin tak cukup untuk merenovasi rumah kita yang sudah renta,
Apalagi untuk membeli sepeda motor baru, pengganti sepeda tua.

Tapi, aku berjanji Ayah, aku akan membuat Ibu bahagia,
Apapun akan ku lakukan untuknya,
Bahkan apabila aku harus bekerja sepanjang waktu untuk mewujudkan keinginanannya pergi ke tempat yang jauh di Mekkah sana,
Aku bersedia untuk mengorbankan seluruh jam di setiap hariku untuk bekerja.

Ayah, setelah kau pergi jauh,
Tak pernah sekalipun Ibu terlihat rapuh,
Walau terkadang di setiap malam menuju shubuh,
Dia sering menangis dalam do’a yang semakin kukuh.

Aku thau, Ayah,
Ada milyaran pengorbanan yang sudah kau berikan untukku,
Ada begitu banyak harapan yang kau titipkan di kedua pundak ini,
Oleh karena itu, Ayah, aku selalu berdo’a agar kita senantiasa bahagia.

Sempat terlintas di benakku untuk menyerah ketika hanya tersisa aku dan Ibu di meja makan,
Pernah terpikir olehku untuk ikut bersamamu dan meninggalkan Ibu sendirian.

Tapi, Ayah…
Ketika itu Ibu menggenggam tanganku, “Fazza, Ibu akan lakukan apapun untuk kamu. Bahkan apabila Ibu harus menjadi buruh cuci sepanjang hidup Ibu, Ibu akan melakukannya asal kamu lulus sekolah dan bisa ikut kuliah.”

Detik itu juga, kuurungkan semua niat bodohku untuk menyerah menghadapi hidup yang penuh kecamuk ini.

Ayah, hari ini aku kembali berkunjung,
Dengan untaian do’a yang senantiasa k junjung,
Yang tidak berhenti, tidak berujung.

Dan aku akan selalu datang,
Setiap hari sebelum petang,
Hingga kita bertemu di massa yang akan datang.



***

Well, sajak itu dibuat tahun 2015 lalu. Bertepatan dengan Hari Ibu. At least, sebenarnya nggak nyambung banget, ya. Bikin something about Babah di Hari Ibu. Surely, hope you like it aja, deh.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku dan Egoku

A for Awesome ULM

Kilas Balik 2020